Kupandangi cakrawala barat Sapuan aneka warna bersemburat Langit tak berawan petang Saat Sang Surya tlah menghilang Menyisakan lembayung di ujung biru Sesaat itu ada kurasakan haru Sekilas kulihat bayangmu melintas Menari di luasnya langit tak terbatas Dan kutersadar betapa jauh ku t'lah melangkah Tak nampak sudah persimpangan kita berpisah Kau tak tampak nyata dalam benak Tak lagi kurasakan getar dalam gerak Terpikir kadang tuturmu dulu Yang membuatku selalu meragu Dan kini kupaham mengapa kau begitu Betapa indah saat-saat itu Saat kau satu dalam kalbu Dan kini ku t'lah melangkah jauh Tak lagi kau hadir dalam mimpi Tanpamu tak lagi kurasakan sepi Betapa jauh kau t'lah melangkah Dan lajunya tak bisa kucegah Tapi tentangmu kusimpan rapat Dan hatimu tetap terasa dekat
It should be another ordinary vacation day in Bali for me, but something in the air says something else. From the mesmerizing sunset to the colourful twilight sky that I just witnessed on the beach, I know there should be something special about the day. But my whole day already went on like any regular day... until it was dinner time. "Excuse me," a man softly touches the back of my lower left arm. I glance at him with a plate full of the dish I picked from the food counter on my left hand. My right hand is grabbing the utensils from a smaller counter. I stare at him for two seconds, waiting for the reason of why he provoked me. "Deidre," he looks relieved when I look back. But it's not my name he just called. I stare at him for a longer bit. There is something in his eyes that sends me a shiver. A strange warm sensation that makes me shiver. "I'm sorry, wrong person," I smile, both to cover the awkwardness and to get rid of...
07.07.10 Jangan mendekat ke arahku Kau bisa lemahkan benteng pertahananku Jangan bisikkan kata untukku Kau tau ku pasti percaya kamu Jangan lagi kau coba merayuku Seribu kali sudah dan masih aku luluh Jangan pernah kau sentuh diriku Seratus kali lebih cepat berdebar jantungku Kau sang arjuna yang menawan Datang mencuri hati yang perawan Kau pusat seluruh semestaku Kaubuat hancur segala pengetahuanku Tak seharusnya kau mencintaiku Kisah ini hanya dongeng milik putri raja Tapi kau hadir dan buktikan sebaliknya Kau buatku yakin kau memang untukku Dan aku ingin memilikimu penuh Karena kau telah memilikiku utuh Ketika kau tersenyum hatiku bersemi Kala kau berbisik tiada rasa dapat terperi Kuterlena membaui aroma kulitmu Menatap matamu dan menghirup buru nafasmu Terdekap erat hangat ku dibalut pelukmu Terlelap nyenyak ku dalam lingkar lenganmu Kokoh tanganmu buatku merasa aman Seakan berkata kita tak terpisahkan Kunci jemarimu menyatakan kita sa...