kupandangi ia di sebelahku tengah pulas usai pertarungan seru tadi pergumulan jiwa yang dimenangkan tubuh sekedar tuk melegakan dahaga badani kubelai pipinya, menepiskan galau hati bagaimana ini semua terjadi tetapi ini telah terjadi kukecup keningnya, berharap dia seseorang tapi dia bukan dia yang ada bukan yang kuimpikan yang mengisi relung jiwa dan impian malam hari dia yang ada dan bukan pula ia milik tak ingin kubayangkan ia pulang nanti ke pelukan buah hati dan aku mematikan nurani entah apa yang tengah kulakukan ini kuharap kutak membunuh hati dengan bermain api (ditulis di sesi CS Writers' Club Kamis itu di Gelato Secrets Setiabudi One)
Hening.. Hidupku sunyi tanpa jiwa yang gaduh Hanya pikirku berkelana menjelajah jauh Walau tetap hati hampa tanpa hadirmu Sepi.. Kujalani hari berganti warsa Berbekal rasa yang tak kunjung pudar Walau harap tak lagi ada di sana Koyak.. Berkeping terserak sukmaku terburai Merintih jiwa yang tak sempurna tanpamu Walau tabah menapaki bergulirnya waktu Lelah.. Tuk meneguk kecewa; kupaksa menelan rasa Hingga ku muak mengecap semua Walau tetap ku ikut mengaliri hari Selesaikan sudah Tak lagi dapat ku tahan Kuingin sakit ini selesai Cukup buatku di sini Kuberharap segera mati