Dia Yang Ada

kupandangi ia di sebelahku
tengah pulas usai pertarungan seru tadi
pergumulan jiwa yang dimenangkan tubuh
sekedar tuk melegakan dahaga badani

kubelai pipinya, menepiskan galau hati
bagaimana ini semua terjadi
tetapi ini telah terjadi

kukecup keningnya, berharap dia seseorang
tapi dia bukan
dia yang ada

bukan yang kuimpikan yang mengisi relung jiwa
dan impian malam hari
dia yang ada

dan bukan pula ia milik
tak ingin kubayangkan ia pulang nanti
ke pelukan buah hati
dan aku mematikan nurani

entah apa yang tengah kulakukan ini
kuharap kutak membunuh hati
dengan bermain api


(ditulis di sesi CS Writers' Club Kamis itu di Gelato Secrets Setiabudi One)

Popular posts from this blog

Borrow

Imbroglio

Jauh Melangkah