Dia Yang Ada
kupandangi ia di sebelahku tengah pulas usai pertarungan seru tadi pergumulan jiwa yang dimenangkan tubuh sekedar tuk melegakan dahaga badani kubelai pipinya, menepiskan galau hati bagaimana ini semua terjadi tetapi ini telah terjadi kukecup keningnya, berharap dia seseorang tapi dia bukan dia yang ada bukan yang kuimpikan yang mengisi relung jiwa dan impian malam hari dia yang ada dan bukan pula ia milik tak ingin kubayangkan ia pulang nanti ke pelukan buah hati dan aku mematikan nurani entah apa yang tengah kulakukan ini kuharap kutak membunuh hati dengan bermain api (ditulis di sesi CS Writers' Club Kamis itu di Gelato Secrets Setiabudi One)